TSM7GfO0TUdiBSdlGSz9GUC5Td==

Musk Vs Trump: Drama Politik Guncang Wall Street, Tesla Terpukul, SpaceX Terancam!

Donald Trump vs Elon Musk
Ilustrasi. Donald Trump vs Elon Musk. (Dok. Ist)

DUNIA kembali dikejutkan oleh drama politik berskala internasional yang melibatkan dua tokoh paling berpengaruh di Amerika Serikat—Elon Musk dan mantan Presiden Donald Trump.

Konflik terbuka antara keduanya tak hanya menciptakan kegaduhan politik, tapi juga mengguncang pasar saham dan mengancam masa depan industri antariksa AS.

Dari sekutu politik yang pernah solid, keduanya kini berubah menjadi rival sengit yang saling menyerang di ruang publik.

Pertikaian ini bermula dari perbedaan tajam soal kebijakan fiskal dan terus berkembang menjadi serangan pribadi dan ancaman finansial bernilai miliaran dolar.

Berikut ulasan selengkapnya terkait perseteruan dua tokoh dunia ini, sebagaimana dirangkum dari https://incaberita.co.id/category/global/.

Serangan Musk Bakar Jembatan dengan Trump

Pertikaian pecah pada awal Juni 2025, saat Elon Musk—bos Tesla, SpaceX, sekaligus Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE)—secara terbuka mengkritik RUU One Big, Beautiful Bill Act yang diusung Trump. Musk menyebut rancangan undang-undang itu “keterlaluan” dan “penuh omong kosong,” serta memperingatkan bahwa defisit negara bisa membengkak hingga USD 2,5 triliun jika RUU itu disahkan.

Pernyataan pedas tersebut mengejutkan publik karena Musk sebelumnya adalah pejabat yang ditunjuk langsung Trump pada November 2024 untuk mengawasi efisiensi anggaran dan reformasi birokrasi.

Trump Balas Dendam: Ancam Cabut Kontrak NASA

Trump langsung merespons keras lewat akun Truth Social, menyebut Musk “mulai menyebalkan” dan mengancam akan membatalkan kontrak SpaceX senilai USD 22 miliar dengan NASA.

“Elon pikir dia bisa main-main dengan saya? Salah besar!”

tulis Trump dalam unggahannya yang langsung viral.

Tuduhan Skandal Epstein Panaskan Konflik

Musk memanaskan situasi dengan memposting cuitan di platform X yang mengaitkan Trump dengan dokumen kasus Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual kelas berat. Meski unggahan itu kemudian dihapus, dampaknya langsung terasa: opini publik terbelah, media sosial memanas, dan tensi politik melonjak tajam.

Trump dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai “fitnah murahan.” Namun badai sudah terlanjur datang.

Tak berhenti di situ, Trump membalas dengan mengancam akan mencabut mandat kendaraan listrik—kebijakan yang menjadi fondasi utama bisnis Tesla. Saham Tesla langsung merosot 14% dalam satu hari pada 5 Juni 2025, menghapus USD 152 miliar dari nilai pasar perusahaan.

Elon Musk Mundur dari DOGE, Gedung Putih Dingin

Pada akhir Mei 2025, Musk resmi mengundurkan diri dari jabatan Kepala DOGE, dan menyebut birokrasi pemerintah sebagai “neraka yang tak bisa diperbaiki.”

Pihak Gedung Putih hanya memberikan pernyataan resmi singkat yang berisi ucapan terima kasih, namun publik tahu bahwa hubungan politik antara dua sosok besar ini telah benar-benar hancur.

Dampak Global: Pasar Panik, NASA Terjepit

Krisis ini memberikan efek domino yang luar biasa. Investor panik melihat jatuhnya saham Tesla, dan kontrak SpaceX yang kini berada di ujung tanduk dikhawatirkan dapat mengganggu program antariksa nasional. SpaceX saat ini merupakan satu-satunya perusahaan yang mampu membawa astronot AS ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Jika kontrak dibatalkan, NASA bisa menghadapi krisis transportasi luar angkasa yang serius.

Partai Republik Pecah, Netizen Terbelah

Perseteruan ini juga memicu perpecahan di tubuh Partai Republik. Beberapa senator justru berpihak pada Musk dan mengkritik RUU pajak Trump sebagai kebijakan “berisiko tinggi,” sementara loyalis Trump menyebut Musk sebagai “pengkhianat arogan.”

Sementara itu, dunia maya dipenuhi komentar panas. Salah satu pengguna menulis, “Musk dan Trump kayak dua singa berebut tahta—tapi yang rugi investor dan rakyat!”

Ada pula rumor liar yang menyebut Rusia siap memberi suaka politik bagi Musk—walau belum terbukti, spekulasi ini memperkuat aura drama tingkat tinggi dalam saga ini.

Akankah Ada Damai? Atau Lanjut Babak Dua?

Meski saat ini Musk telah keluar dari pemerintahan, sumber terdekat menyebut ia belum menutup kemungkinan untuk memperbaiki hubungan. Namun Trump tampaknya tak tertarik berdamai.

“Saya sibuk urus negara, bukan drama Elon!”

tegas Trump saat ditanya wartawan.

Dengan Tesla dalam tekanan, SpaceX di ujung tanduk, dan skandal Epstein terus menghantui, pertanyaan besarnya adalah: apakah ini akhir dari konflik Musk-Trump atau baru permulaan dari drama politik terbesar abad ini?

Ikuti terus perkembangannya—karena drama Musk vs Trump bukan sekadar adu ego, tapi pertarungan masa depan teknologi, politik, dan kekuatan ekonomi global.

Ketik kata kunci lalu Enter

close